ContohSoal & Pembahasan Sel Volta Bagian I. Soal No.1. Diketahui potensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut. Ag + + e → Ag E o = +0.80 V. Cu 2+ + 2e → Cu E o = +0.34 V. a. Tulislah diagram sel volta yang dapat disusun dari kedua elektrode tersebut. b.
KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 12 SMAReaksi Redoks dan Sel ElektrokimiaSel Volta dan Potensial SelDiketahui potensial electrode perak dan tembaga sebagai berikut Ag^++e -> Ag E^O=+ V Cu^2++2 e -> Cu E^O=+ V Gambarkan sel voltanya!Sel Volta dan Potensial SelReaksi Redoks dan Sel ElektrokimiaKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya0405Diketahui Ni^2+ + 2e -> Ni E = -0,25 V Pb^2+ + 2e ->...Diketahui Ni^2+ + 2e -> Ni E = -0,25 V Pb^2+ + 2e ->...0203DiketahuiNi^2++2e->Ni E=-0,25 V Pb^2++2e->Pb E=-0,13 VPot...DiketahuiNi^2++2e->Ni E=-0,25 V Pb^2++2e->Pb E=-0,13 VPot...0121Dari data potensial standar berikut ini Cu^2+aq+2 e ->...Dari data potensial standar berikut ini Cu^2+aq+2 e ->...
Jawabanpaling sesuai dengan pertanyaan Diketahui potensial elektrode perak (Ag) dan tembaga (Cu) sebagai berikut Ag^(++)+erarrAgq
Sel volta sel galvani adalah sel elektrokimia di mana energi kimia dari reaksi redoks spontan diubah menjadi energi listrik. Prinsip kerja sel volta dalam menghasilkan arus listrik adalah aliran transfer elektron dari reaksi oksidasi di anode ke reaksi reduksi di katode melalui rangkaian luar. Susunan Sel Volta Secara umum, sel volta tersusun dari Anode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi. Katode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi. Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik. Rangkaian luar, yaitu kawat konduktor yang menghubungkan anode dengan katode. Jembatan garam, yaitu rangkaian dalam yang terdiri dari larutan garam. Jembatan garam memungkinkan adanya aliran ion-ion dari setengah sel anode ke setengah sel katode, dan sebaliknya sehingga terbentuk rangkaian listrik tertutup. Rangkaian sel volta dengan jembatan garam Sumber Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry The Central Science 13th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Pada gambar di atas, terlihat rangkaian sel volta dengan dua kompartemen. Masing-masing kompartemen merupakan setengah sel. Pada kompartemen kiri, dalam larutan ZnSO4 terjadi setengah reaksi oksidasi Zn menjadi ion Zn2+, sedangkan pada kompartemen kanan, dalam larutan CuSO4 terjadi setengah reaksi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu. Logam Zn dan Cu yang menjadi kutub-kutub listrik pada sel volta di atas disebut sebagai elektrode. Logam Zn tempat terjadinya oksidasi Zn disebut anoda. Logam Cu tempat terjadinya reduksi ion Cu2+ disebut katoda. Oleh karena elektron dilepas dari reaksi oksidasi di anoda menuju reaksi reduksi di katoda, maka anoda adalah kutub negatif dan katoda adalah kutub positif. Kedua kompartemen dihubungkan dengan pipa kaca berbentuk U yang berisi larutan garam seperti NaNO3 atau KCl dalam medium agar-agar yang disebut jembatan garam. Fungsi jembatan garam adalah untuk menetralkan muatan listrik dari kedua kompartemen setelah reaksi redoks dengan menyuplai anion ke kompartemen anoda dan kation ke kompartemen katoda; serta memungkinkan terjadinya migrasi ion-ion pada kedua kompartemen sehingga membentuk rangkaian listrik tertutup. Pada sel volta di atas, dengan jembatan garam KNO3, ion NO3− akan bergerak ke arah anoda untuk menetralkan ion Zn2+ berlebih dari hasil oksidasi Zn; dan ion K+ akan bergerak ke arah katoda untuk menetralkan ion SO42− berlebih dari larutan CuSO4 oleh karena berkurangnya ion Cu2+ setelah tereduksi menjadi logam Cu. Notasi Sel Volta Susunan sel volta dapat dinyatakan dengan notasi sel volta yang disebut juga diagram sel. Untuk contoh sel volta di atas, notasi selnya dapat dinyatakan sebagai berikut. Zn Zn2+ Cu2+ Cu atau Zns Zn2+aq Cu2+aq Cus Penulisan notasi sel volta mengikuti konvensi umum sebagai berikut. Komponen-komponen pada kompartemen anoda setengah sel oksidasi ditulis pada bagian kiri, sedangkan komponen-komponen pada kompartemen katoda setengah sel reduksi ditulis pada bagian kanan. Tanda dua garis vertikal melambangkan jembatan garam yang memisahkan kedua setengah sel. Tanda satu garis vertikal melambangkan batas fase antara komponen-komponen dengan fase berbeda. Sebagai contoh, Nis Ni2+aq mengindikasikan bahwa Ni padat berbeda fase dengan larutan Ni2+. Tanda koma , digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dalam fase yang sama. Sebagai contoh, suatu sel volta dengan anoda Co dan katoda inert Pt, di mana terjadi oksidasi Co menjadi Co2+ dan reduksi Fe3+ menjadi Fe2+, dinotasikan sebagai berikut. Cos Co2+aq Fe3+aq, Fe2+aq Pts Jika diperlukan, konsentrasi dari komponen-komponen terlarut ditulis dalam tanda kurung. Sebagai contoh, jika konsentrasi dari larutan Zn2+ dan Cu2+ adalah 1 M keduanya, maka dituliskan seperti berikut. Zns Zn2+aq, 1 M Cu2+aq, 1 M Cus Potensial Sel Standar E°sel Adanya arus listrik berupa aliran elektron pada sel volta disebabkan oleh adanya beda potensial antara kedua elektrode yang disebut juga dengan potensial sel Esel ataupun gaya gerak listrik ggl atau electromotive force emf. Potensial sel yang diukur pada keadaan standar suhu 25°C dengan konsentrasi setiap produk dan reaktan dalam larutan 1 M dan tekanan gas setiap produk dan reaktan 1 atm disebut potensial sel standar E°sel. Nilai potensial sel sama dengan selisih potensial kedua elektrode. Menurut kesepakatan, potensial elektrode standar mengacu pada potensial reaksi reduksi. E°sel = E°katode – E°anode Katode adalah elektrode yang memiliki nilai E° lebih besar positif, sedangkan anode adalah elektrode yang memiliki nilai E° lebih kecil negatif. Data nilai potensial elektrode standar dapat dilihat pada tabel berikut. Potensial Sel Standar Sumber Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry The Central Science 13th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Reaksi Redoks Spontan Kespontanan reaksi redoks dapat diprediksi dari nilai potensial reaksi redoks tersebut. Nilai potensial reaksi redoks sama dengan nilai potensial sel, yaitu selisih antara potensial reduksi katode reaksi reduksi dengan potensial reduksi anode reaksi oksidasi. Suatu reaksi redoks akan berlangsung spontan ke arah pembentukan produk bila potensial reaksinya bernilai positif. Redoks spontan E°redoks > 0 Deret Keaktifan Logam Deret Volta Urutan unsur-unsur logam pada tabel potensial elektrode standar disebut juga deret elektrokimia deret volta. Deret ini memberikan informasi reaktivitas unsur logam dalam suatu reaksi redoks. Reaktivitas unsur logam semakin berkurang dari kiri ke kanan. Sifat reduktor daya reduksi logam semakin berkurang dari kiri ke kanan. Kecenderungan logam untuk teroksidasi semakin berkurang dari kiri ke kanan. Sifat oksidator daya oksidasi logam semakin bertambah dari kiri ke kanan. Kecenderungan ion logam untuk tereduksi semakin bertambah dari kiri ke kanan. Contoh Soal Sel Volta dan Pembahasan Diketahui potensial elektrode aluminium dan perak sebagai berikut. Al3+aq + 3e− → Als E° = −1,66 V Ag+aq + e− → Ags E° = +0,80 V a. Tulislah diagram sel volta yang disusun dari kedua elektrode tersebut. b. Tuliskan reaksi yang terjadi pada sel tersebut. c. Tentukan potensial standar sel tersebut. d. Prediksikan apakah reaksi AlNO33aq + 3Ags → Als + 3AgNO3aq berlangsung spontan pada keadaan standar. Jawab a. Reaksi oksidasi di anode → E° lebih negatif → Al Reaksi reduksi di katode → E° lebih positif → Ag Diagram sel Al Al3+ Ag+ Ag b. Katode reduksi 3Ag+aq + 3e− → 3Ags E°red = +0,80 V Anode oksidasi Als → Al3+aq + 3e− E°red = −1,66 V Reaksi sel redoks 3Ag+aq + Als → 3Ags + Al3+aq E°sel = +2,46 V Perhatian! Nilai potensial elektrode tidak bergantung pada koefisien reaksi. c. E°sel = E°katode – E°anode = +0,80 V − −1,66 V = +2,46 V d. Reaksi ion bersih Al3+aq + 3Ags → Als + 3Ag+aq Reduksi Al3+aq + 3e− → Als E°red Al3+/Al = −1,66 V Oksidasi 3Ags → 3Ag+aq + 3e− E°red Ag+/Ag = +0,80 V E°redoks = E°red Al3+/Al – E°red Ag+/Ag = −1,66 V − +0,80 V = −2,46 V Oleh karena E°redoks < 0, reaksi tidak berlangsung spontan. Referensi Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry The Central Science 13th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Chang, Raymond & Goldsby, Kenneth A. 2016. Chemistry 12th edition. New York McGraw-Hill Education Johari, & Rachmawati, M. 2008. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XII Jilid 3. Jakarta Esis McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry 7th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Petrucci, Ralph H. et al. 2017. General Chemistry Principles and Modern Applications 11th edition. Toronto Pearson Canada Inc. Purba, Michael. 2007. Kimia 3A untuk SMA Kelas XII. Jakarta Erlangga Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change 7th edition. New York McGraw-Hill Education Artikel Sel Volta, Deret Volta Kontributor Nirwan Susianto, Alumni Kimia FMIPA UI Materi lainnya Larutan Elektrolit Termokimia Struktur Atom
Diketahuipotensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut : Ag + (aq) + e ag(s) E° = +0,80v (aq) +2e cu(s) E° =+0,34v A. Tulis diagram sel volta yang dpt di susun dari kedua elektrode tersebut. B. Tentukan potensial standar sel itu C. Tulis pula reaksi selnya Jawab malam ini yah,, please
Reaksi sel adalah penjumlahan reaksi elektrode dan merupakan reaksi redoks. Untuk menyetarakan koefisien reaksi, jumlah elektron yang terlibat pada masing-masing reaksi sel harus disamakan. Dalam hal ini, reaksi katode harus dikalikan dengan dua. Akan tetapi, perlu diingat bahwa nilai potensial elektrode tidak tergantung pada koefisien reaksi. Oleh karena itu, potensial reduksi Ag tidak ikut dikalikan dengan dua. Katode reduksi Anode oksidasi Reaksi sel redoks yaitu menjumlahkan reaksi pada katode dan anode Jadi, reaksi selnya adalah
KimiaFisik dan Analisis; Diketahui potensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut. Ag^+ (aq) + e^- -> Ag (s) E=+0,80 V Cu^(2+) (aq) + 2e^- -> Cu (s) E=+0,34 V a. Tuliskan diagram sel Volta yang dapat disusun dari kedua elektrode tersebut. b. Tentukan potensial standar sel tersebut. c. Tuliskan pula reaksi selnya. Sel Volta dan Potensial Sel
Soal potensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikutAg+ + e → Ag Eo = + VCu2+ + 2e → Cu Eo = + Va. Tulislah diagram sel volta yang dapat disusun dari kedua elektrode tersebutb. Tentukan potensial standar sel ituc. Tuliskan pula reaksi selnya PEMBAHASAN Katoda = Ag E0 lebih besarAnoda = Cu E0 lebih kecila. Diagram selnya CuCu2+ Ag+Agb. Eosel = E0 katoda – E0 anoda Eosel = +0,8 v – 0,34 v = 0,46 vc. Reaksi selnyaKatoda Reduksi 2Ag+ + 2e → 2AgAnoda Oksidasi Cu → Cu2+ + 2eReaksi Sel Redoks Cu + 2Ag+ → Cu2+ + 2Ag Eosel = 0,46 v Soal potensial elektrode zink, tembaga dan alumunium sebagai berikutZn2+ + 2e → Zn E0 = -0,76 VCu2+ + 2e → Cu E0 = + VAl3+ + 3e → Al E0 = -1,66 Va. Tulislah diagram sel volta yang dapat disusun dari ketiga elektrode tersebutb. Tentukan potensial standar masing-masing sel ituc. Tuliskan pula reaksi selnya PEMBAHASAN a. diagram sel volta hanya bisa dibuat dari dua elektrode, sehingga ada 3 diagram sel volta sel ke-1 ZnZn2+ Cu2+Cusel ke-2 AlAl3+ Zn2+Znsel ke-3 AlAl3+ Cu2+Cu b. Sel ke-1 E0 sel = E0 katoda – E0 anoda = E0 Cu – E0 Zn = +0,34 v – -0,76 v = 1,1 vSel ke-2 E0 sel = E0 katoda – E0 anoda = E0 Zn – E0 Al = -0,76 v – -1,66 v = 0,9 vSel ke-2 E0 sel = E0 katoda – E0 anoda = E0 Cu – E0 Al = +0,34 v – -1,66 v = 2 v c. Sel ke-1 Katoda Reduksi Cu2+ + 2e → CuAnoda Oksidasi Zn → Zn2+ + 2e +Reaksi Sel Redoks Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu E0sel = 1,1 v Sel ke-2 Katoda Reduksi 3Zn2+ + 6e → 3ZnAnoda Oksidasi 2Al → 2Al3+ + 6e +Reaksi Sel Redoks 2Al + 3Zn2+ → 2Al3+ + 3Zn E0sel = 0,9 vSel ke-3 Katoda Reduksi 3Cu2+ + 6e → 3CuAnoda Oksidasi 2Al → 2Al3+ + 6e +Reaksi Sel Redoks 2Al + 3Cu2+ → 2Al3+ + 3Cu E0sel = 2 vSoal redoks berikut berlangsung + Cu2+ → Fe2+ + Cu Gambarlah rangkaian sel volta yang berdasarkan reaksi juga diagram notasi sel volta itu. PEMBAHASAN Rangkaian sel volta Notasi selnyaFe Fe2+ Cu2+ CuSoal redoks berikut berlangsung + 6H+ → 2Al3+ + 3H2Gambarlah rangkaian sel volta yang berdasarkan reaksi juga diagram notasi sel volta itu. PEMBAHASAN Rangkaian sel volta Notasi selnyaAl Al3+ H+ H2 PtSoal reaksi elektrode dan reaksi sel pada masing-masing sel volta berikuta. Ni Ni2+ Ag+ Agb. Pt H2 H+ Ce4+ , Ce3+ Pt PEMBAHASAN a. Reaksi elektrodeAnoda Ni → Ni2+ + 2eKatoda Ag+ + e → Ag x2 +Reaksi Sel Ni + 2Ag+ → Ni2+ + Agb. Reaksi elektrodeAnoda H2 → 2H+ + 2eKatoda Ce4+ + e → Ce3+ x2 +Reaksi Sel H2 + 2Ce4+ → 2H+ + 2Ce3+Soal yang dimaksud dengan potensial elektrode standar?Apa artinya jika suatu elektrode mempunyai potensial standar bertanda negatif PEMBAHASAN Potensial elektrode standar merupakan potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode dengan elektrode hidrogen yang dilakukan pada kondisi standar, yaitu pada suhu 25 oC dengan konsentrasi ion-ion 1 M dan tekanan gas 1 atm. Jika suatu elektrode mempunyai potensial standar bertanda negatif artinya elektrode tersebut lebih sukar mengalami reduksi dibandingkan elektrode hidrogenSoal potensial elektrode Zn dan Ag sebagai berikutZn2+ + 2e → Zn E0 = -0,76 VAg+ + e → Ag E0= + Va. Logam manakah yang lebih mudah mengalami oksidasi, Zn atau Ag? Ion manakah yang lebih mudah mengalami reduksi, Zn2+ atau Ag+? Jelaskan PEMBAHASAN a. logam yang mudah mengalami oksidasi yaitu logam Zn dengan nilai E0 lebih besar saat mengalami oksidasi Nilai E0 dibalikb. ion yang mudah menglami reduksi yaitu Ag+ Karena memiliki nilai E0 lebih besar saat mengalami reduksiSoal diagram notasi sel volta yang menggunakan pasangan elektrode berikut. Tentukanlah juga selisih potensial Eo masing-masing Zn2+ + 2e → Zn E0 = -0,76 V Ni2+ + 2e → Ni E0 = -0,28 Vb. Cu2+ + 2e → Cu E0 = +0,34 V Al3+ + 3e → Al E0 = -1,66 Vc. Cu2+ + 2e → Cu E0 = +0,34 V Ag+ + e → Ag E0 = +0,80 VPEMBAHASAN a. notasi sel Zn Zn2+ Ni2+ NiE0 sel = E0 Ni – E0 ZnE0 sel = -0,28 v – -0,76 v = +0,48 vb. notasi sel Al Al3+ Cu2+ CuE0 sel = E0 Cu – E0 AlE0 sel = +0,34 v – -1,66 v = +2,00 vc. notasi sel Cu Cu2+ Ag+ AgE0 sel = E0 Ag – E0 CuE0 sel = +0,80 v – +0,34 v = +0,46 vSoal nilai potensial elektrode standar sebagai berikutAg+ + e → Ag E0 = + VSn2+ + 2e → Sn E0 = -0,14 VCu2+ + 2e → Cu E0 = + VCr3+ + 3e → Cr E0 = -0,74 VFe2+ + 2e → Fe E0 = -0,44 Va. Pilihlah 2 pasangan setengah sel yang mempunyai nilai Eo paling tinggib. Buatlah diagram sel dari reaksi tersebutPEMBAHASAN a. Untuk mencari pasangan dengan nilai Eosel paling tinggi cari Eo yang paling besar sebagai katoda dan E0 paling kecil sebagai katodaE0 sel = E0 Ag – Eo CrE0 sel = +0,80 v – -0,74 v = +1,54 vb. Diagram selnya Cr Cr3+ Ag+ AgSoal selisih potensial beberapa reaksi redoks sebagai berikut2Al + 3Zn2+ → 2Al3+ + 3Zn E0 = +0,9 VZn + Cu2+ → Zn2+ + Cu E0 = +1,1 VFe + Zn2+ → Fe2+ + Zn E0 = -0,22 Va. Urutkanlah logam-logam Al, Zn, Cu, dan Fe berdasarkan bertambahnya daya pereduksi, dari pereduksi paling lemah hingga yang paling Tentukanlah potensial reaksi redoks + 3Fe2+ → 2Al2+ + 3Fec. Dengan menggunakan elektrode Al, Zn, Cu, atau Fe, tulislah notasi sel volta yang mempunyai potensial terbesarPEMBAHASAN Jika Dianggap tidak diketahui Eomasing-masing elektrodea. sel I Eosel = E0 Zn – Eo Al = +0,9 v Artinya E0 Zn lebih besar 0,9 dari E0 Al sel II E0 sel = E0 Cu – E0 Zn = +1,1 v Artinya E0 Cu lebih besar 1,1 dari E0 Znsel III E0 sel = E0 Zn – E0 Fe= -0,22 v Artinya E0 Fe lebih besar 0,22 dari E0 ZnUrutan dari pereduksi paling lemah Eo besar ke pereduksi paling kuat Eo besar yaitu Cu-Fe-Zn-Alb. Untuk menentukan potensial reaksi 2Al + 3Fe2+ → 2Al3+ + 3Fe bisa ditentukan dari penjumlahan reaksi sel yang mengandung logam yang ada di reaksi yang + 3Zn2+ → 2Al3+ + 3Zn E0 = +0,9 V3Zn + 3Fe2+ → 3Zn2+ + 3Fe E0 = +0,22 V + Zn dan Zn2+ Dicoret2Al + 3Fe2+ → 2Al3+ + 3Fe E0 = +1,12 Vc. notasi sel volta dengan potensial terbesar yaitu antara logam dengan Eo terbesar yaitu Cu dengan logan dengan Eo terkecil yaitu Al notasinya Al Al3+ Cu2+ CuSoal + 2e → Fe2+ E0 = +0,77 VCu2+ + 2e → Cu E0 = + VFe2+ + 2e → Fe E0 = -0,44 VPeriksalah apakah reaksi berikut dapat atau tidak berlangsung spontana. Cu + 2Fe3+ → 2Fe2+ + Cu2+b. Cu + Fe2+ → Fe + Cu2+ PEMBAHASAN a. E0sel = E0 Fe2+ – E0 Cu E0 sel = +0,77 v – +0,34 = +0,43 v Karena Eosel bernilai positif + maka reaksi berlangsung spontana. E0 sel = E0 Fe – E0 CuE0 sel = -0,44 v – +0,34 = -0,78 vKarena E0 sel bernilai negatif - maka reaksi berlangsung tidak spontanSoal + 3e → Al E0 = -1,66 VCu2+ + 2e → Cu E0 = + VPeriksalah apakah larutan CuSO4 dapat disimpan dalam bejana yang terbuat dari bahan alumunium PEMBAHASAN Larutan CuSO4 tidak dapat disimpan dalam bejana dari bahan alumunium, karena alumunium dapar mereduksi tembaga sehingga akan mengendapkan tembaga dari larutannya. Hal ini disebabkan karena alumunium lebih mudah mengalami oksidasi karena nilai Eo lebih kecil dibanding tembaga, sesuai reaksi2Als + 3CuSO4aq → Al2SO43aq + 3CusSoal rangkaian sel volta berikut dan tuliskan lambang diagram sel Cd + Ni2+ → Cd2+ + Nib. Zn + Pb2+ → Zn2+ + PbPEMBAHASAN a. Rangkaian Sel Volta diagram selnya Cd Cd2+ Ni2+ Ni b. Rangkaian Sel Volta diagram selnya Zn Zn2+ Pb2+ Pb Soal reaksi elektrode dan reaksi pada sel volta berikutSn Sn2+ Hg2+ Hg PEMBAHASAN Reaksi elektrodeAnoda Sn → Sn2+ + 2eKatoda Hg2+ + 2e → Hg+Reaksi Sel Sn + Hg2+ → Sn2+ + HgSoal reaksi selnya dan hitunglah potensial sel yang dihasilkan pasangan berikutZn2+ + 2e → Zn E0 = -0,76 VAl3+ + 3e → Al E0 = -1,66 V PEMBAHASAN Zn2+ + 2e → Zn E0 = -0,76 V x3Al → Al3+ + 3e E0 = +1,66 V x2 +Reaksi Sel 2Al + 3Zn2+ → 2Al3+ + 3Zn E0 sel = +0,90 vSoal gambar sel berikut sesuai dengan data pada soal di atasa. Reaksi pada katode dan anodeb. Arah aliran elektron dan arah aliran Arah kation dan anion pada jembatan garam. PEMBAHASAN a. Reaksi pada katode Zn2+ + 2e → ZnReaksi pada anode Al → Al3+ + 3eb. Arah aliran elektron = Dari anoda ke katoda = Dari Al ke ZnArah aliran listrik dari katode ke anoda = Dari Zn ke Al c. Arah aliran kation dan anion pada jembatan garam Soal reaksi2V2+ + Sn4+ → 2V3+ + Sn2+ dengan E0 V3+ = -0,256 V dan E0 Sn4+ = +0,154 VGambarlah rangkaian sel volta yang berdasarkan reaksi juga diagram notasi sel volta Rangkaian sel volta Notasi selnya Pt V2+ V3+ Sn4+ Sn2+ Pt
QjvO. xeyd51rz63.pages.dev/334xeyd51rz63.pages.dev/366xeyd51rz63.pages.dev/324xeyd51rz63.pages.dev/52xeyd51rz63.pages.dev/363xeyd51rz63.pages.dev/102xeyd51rz63.pages.dev/117xeyd51rz63.pages.dev/58xeyd51rz63.pages.dev/232
diketahui potensial elektrode perak dan tembaga sebagai berikut