Ibadah Isti’dzah Isti’adzah adalah meminta perlindungan kepada sesuatu yang mampu melindungi orang tersebut dari segala bahaya. Orang yang berlindung ini menyerahkan keselamatannya kepada sesuatu yang dimintai perlindungan. Isti’adzah ini adalah salah satu jenis ibadah yang tidak boleh dipalingkan atau diberikan kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalilnya ? Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ “Katakanlah aku berlindung kepada rabb yang menguasai subuh” QS. al Falaq 1 Dan Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman, قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ “Katakanlah “Aku berlindung kepada Rabb yang memelihara dan menguasai manusia” QS. AnNas 1 Makna Ayat Kedua ayat ini menerangkan bahwa isti’adzah atau meminta perlindungan itu ditujukan hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak boleh seseorang ber isti’adzah atau meminta perlindungan kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Barangsiapa yang meminta perlindungan kepada kuburan atau berhala atau apa saja selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka ia telah menjadi orang yang musyrik menduakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam ibadah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari kalangan jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan” QS. al Jinn 6 Cara Berlindung Isti’adzah Yang Benar Berkata Dr. Shalih al Fauzan _hafidzahullah_ “Dahulu orang-orang jahiliyah jika mereka tiba di sebuah tempat, maka salah seorang mereka mengatakan “Aku berlindung dengan pimpinan dari lembah ini”. Yang dia maksudkan adalah Jin yang paling besar dan psling kuatnya. Dia berlindung dengan jin tersebut untuk menghindarkan diri dari kejelekan para pengikutnya. Maka Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda dalam rangka untuk membantah hal tersebut dan menjelaskan apa yang disyariatkan sebagai pengganti amalan jahiliyah tadi, مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِك “Barangsiapa yang turun di sebuah tempat, kemudian dia berdo’a, َ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah Yang Sempurna dari kejelekan makhluk yang Dia ciptakan” Maka tidak akan ada sesuatupun yang dapat membahayakannya sampai dia meninggalkan tempat tersebut”. HR. Muslim 2708 dari hadits Khaulah bintu hakim _radhiyallahu anha Inilah pengganti cara beristi’adzah yang benar yaitu berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna sebagai pengganti dari berlindung kepada para jin [ Syarh al Ushul Ats Tsalatsah karya Dr. Shalih al Fauzan hal, 147-148 Sumber rujukan Syarh Tsalatsatil Ushul karya Syeikh Utsaimin Syarh al Ushul Ats Tsalatsah karya Dr. Shalih al Fauzan Wallahu a’lam Abu Ubaidillah al Atsariy Muharram 1438
Berteriak"Allahu Akbar" tapi merasa diri besar
SETIAP HAMBA ALLAH pasti menghadapi cobaan, karenanya setiap manusia diajarkan doa berlindung dari musibah. Musibah dan cobaan adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi setiap umat manusia di dunia, sebagaimana diajarkan nabi. Ada banyak macam musibah dan cobaan. Ada cobaan berupa kesusahan, kemiskinan, kelaparan, bangkrut, kecelakaan, bahkan sebaliknya cobaan atau musibah berupa kesenangan, kekayaan dll. Semua manusia –tidak peduli muslim atau kafir—akan mengalami ujian dan cobaan yang sama. Dalam bahasa iman, cobaan dan musibah menjadikan setiap manusia akan menjadi lebih kuat dan yang lebih penting akan menaikkan derajat dan kedudukan manusia di mata Allah. Al-Quran sendiri dalam Surat Al-Anbiya’ ayat 87-88, meminta manusia memperbanyak do’a berlindung dari musibah dan bertaubat kepada Allah Swt. أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, “Kami telah beriman,” sedang mereka tidak diuji lagi?.” QS Al-Ankabuut 2 . Di bawah ini beberapa doa-doa berlindung dari musibah sesuai sunnah Banyak versis doa berlindung dari musibah dan cobaan. Kita tinggal memilih, sesuai kebutahan kita. Doa ketika ditimpa musibah sesuai sunnah versi 1 إنا لله وإنا إليه راجعون اللهم أجرني في مصيبتي واخلف لي خيرا منها Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un, Allahumma ajirni fi musibati wa akhlif li khairan minha “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya.” HR Muslim Doa berlindung dari musibah sesuai sunnah versi 2 اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَحْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِالْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِالْأَعْدَاءِ “Allahumma Inni, A’udzubika Min Jahdil-Bala’i, Wa Darakisy-Syaqa’i, Wa Suu’i-l-Qadha’i, Wa Syamatatil-A’daa’i.” “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala’ bencana, tertimpa kesengsaraan, keburukan qadha’ takdir, dan kegembiraan para musuh.” HR Bukhari, Muslim & Abu Hurairah. Doa berlindung dari musibah sesuai sunnah versi 3 Nabi ﷺ bersabda “Barang siapa yang melihat orang yang tertimpa musibah kemudian mengucapkan ini مَنْ رَاَى مُبْتَلًى فَقَالَ الـحَمْدُ لِلَّـهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّـا ابْتَلاكَ بِهِ، وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً، لَمْ يُصِبْهُ ذَلِكَ اْلبَلاَءُ Alhamdulillahilladzi afani mimma ibtalaka bihi wa faddhalani ala katsirin mimman khalaqa tafdhila Artiya, “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang menimpamu dan memberikan keutamaan kepadaku atas makhluk lainnya yang Dia ciptakan, maka bencana tersebut tidak akan menimpa dirinya.” HR Tirmidzi dan Ibu Majah. Imam Nawawi dalam kitabnya al Azkar menyebutkan, para ulama menganjurkan agar doa di atas dibaca pelan. Hanya dirinya saja yang mendengar dan tidak boleh orang yang terkena bencana mendengar Sikap seorang Muslim saat ditimpa musibah atau meghadapi masalah. Doa berlindung dari musibah keburukan/kejelekan yang telah dilakukan atau belum dilakukan sesuai sunnah versi 4 وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أنَّ النبيَّ- صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ فِي دُعَائِهِ اللَّهُمَّ إنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ ومنْ شَرِّ مَا لَمْ أعْمَلْ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ. Dari Aisyah radhiyallahu anha, bahwa Nabi ﷺ di dalam doanya mengucapkan, Allohumma Inni A’udzubika Min Syarri Maa Amiltu Wa Min Syarri Maa Lam A’mal. “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku lakukan dan kejelekan yang belum aku lakukan.” HR Muslim . Doa berlindung dari musibah sesuai sunnah versi 5 Doa ini terutama saat dirundung musibah عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا كَرَبَهُ أَمْرٌ قَالَ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ » Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Nabi ﷺ ketika dapat masalah berat musibah, beliau membaca Yaa Hayyu Yaa Qayyum, bi rahmatika as-taghiits Artinya “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan.” HR Tirmidzi no. 3524. Sikap seorang Mukmin yang benar dalam menghadapi musibah yang menimpa Ibnul Qayyim rahimahullâh berkata, “Sesungguhnya semua musibah yang menimpa orang-orang yang beriman dalam menjalankan agama Allâh Ta’ala senantiasa disertai dengan sikap ridha dan ihtisâb mengharapkan pahala dari-Nya. Kalaupun sikap ridha tidak mereka miliki maka pegangan mereka adalah sikap sabar dan ihtisâb. Ini semua akan meringankan beratnya beban musibah tersebut. Karena, setiap kali mereka menyaksikan mengingat balasan kebaikan tersebut, akan terasa ringan bagi mereka menghadapi kesusahan dan musibah tersebut.” “Adapun orang-orang kafir, mereka tidak memiliki sikap ridha dan tidak pula ihtisâb. Kalaupun mereka bersabar menahan diri, maka tidak lebih seperti kesabaran hewan-hewan ketika mengalami kesusahan.” Sungguh Allâh Ta’ala telah mengingatkan hal ini dalam firman-Nya yang artinya وَلَا تَهِنُوۡا فِى ابۡتِغَآءِ الۡقَوۡمِ ؕ اِنۡ تَكُوۡنُوۡا تَاۡلَمُوۡنَ فَاِنَّهُمۡ يَاۡلَمُوۡنَ كَمَا تَاۡلَمُوۡنَ ۚ وَتَرۡجُوۡنَ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا يَرۡجُوۡنَ ؕ وَ كَانَ اللّٰهُ عَلِيۡمًا حَكِيۡمًا ”Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka musuhmu. Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan pula, sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allâh apa yang tidak mereka harapkan.” QS an-Nisâ [4]104. Sabar dan Tobat Terkadang Allah Swt memberikan musibah kepada sebagian orang akan tetapi bukan karena rasa cinta dan pemuliaan dari-Nya kepada mereka. Namun dalam rangka menunda hukuman mereka alam dunia sehingga nanti pada akhirnya di akhirat mereka akan menyesal dengan tumpukan dosa yang sedemikian besar. Setiap kejadian, seperti musibah yang menimpa hendaknya dikembalikan kepada Allah Swt dan dihadapi dengan positif khusnuzan. Sebaliknya, seseorang muslim itu wajib meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat. Jika seseorang itu melakukan sesuatu perbuatan dosa akibat kesalahan dirinya, maka dia berkewajipan untuk segera beristighfar dan bertaubat kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Justeru, sikap seorang muslim yang benar saat ada musibah adalah bertaubat daripada dosa-dosa dan bersabar atasnya فَاصۡبِرۡ اِنَّ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۡۢبِكَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ بِالۡعَشِىِّ وَالۡاِبۡكَارِ “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” QS Surah Ghafir 55. اِنۡ تَمۡسَسۡكُمۡ حَسَنَةٌ تَسُؤۡهُمۡ وَاِنۡ تُصِبۡكُمۡ سَيِّئَةٌ يَّفۡرَحُوۡا بِهَا ۚ وَاِنۡ تَصۡبِرُوۡا وَتَتَّقُوۡا لَا يَضُرُّكُمۡ كَيۡدُهُمۡ شَيۡـــًٔا ؕ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعۡمَلُوۡنَ مُحِيۡطٌ “Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sungguh, Allah Maha Meliputi segala apa yang mereka kerjakan.” QS Ali-Imran 120. Dalam ayat lain Allah berfirman لَـتُبۡلَوُنَّ فِىۡۤ اَمۡوَالِكُمۡ وَاَنۡفُسِكُمۡ وَلَـتَسۡمَعُنَّ مِنَ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ وَمِنَ الَّذِيۡنَ اَشۡرَكُوۡۤا اَذًى كَثِيۡـرًاؕ وَاِنۡ تَصۡبِرُوۡا وَتَتَّقُوۡا فَاِنَّ ذٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ الۡاُمُوۡرِ “Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.” QS Surah Ali Imran 186 اِنَّهٗ مَنۡ يَّتَّقِ وَيَصۡبِرۡ فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيۡعُ اَجۡرَ الۡمُحۡسِنِيۡنَ “….Sesungguhnya barangsiapa bertakwa dan bersabar, maka Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik.” QS Surah Yusuf 90.* Selain Doa Berlindung dari Musibah, doa-doa lain bisa diklik di SINI
BERTAWAKKALKEPADA ALLAH Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Yang mencukupkan segala perkara orang-orang yang bertaqwa: قال الله تعالي: ﴿ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ﴾ ( الطلاق : 3) "Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya" [At-Thalaq/65 3] Dia telah
Apa kata Ulama tentang minta pertolongan kepada Allah Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Fatihah ayat 5إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan." Kita sebagai hamba Allah yang sangat lemah dihadapannya. Kita bisa hidup seperti ini juga karena kehendak Allah. Karena Allahlah apasaja apapun yang terjadi didunia yang tadinya tidak ada menjadi ada itu karena kekuasaan Allah azza wa jalla. Bumi dan langit beserta isinya yang tadinya tidak ada menjadi ada,bumi yang kokoh berdiri dan langit yang tetap bertengger tampa tiang terbentang luas tidak akan jatuh walaupun bumi bergetar hebat sehebat -hebatnya,kecuali Allah azza wa jalla menghendakinya. Apapun yang ada dan apapun yang terjadi didunia ini sudah pasti atas ijinnya. Tidak mungkin dan mustahil apapun yang terjadi didunia ini semunya bergerak Allah lah yang Maha Agung dan yang Maha kuasa yang mengendalikan semua ini. Kita sebagai makhluk yang diciptakannya sudah seharusnya banyak - banyak bersyukur atas semua nikmat yang kita rasakan ini. Menyembah kepada Allah azza wa jalla adalah wajib hukumnya karena kita diciptakan olehnya dan bukan oleh yang lain. Sedurhaka -durhakanya manusia adalah tidak menyembah kepadanya dan tidak menyelisihi semua perintahnya apalagi sampai menTuhankan yang selain Allah. Sesungguhnya Allah azza wa jalla adalah maha pencemburu apabila hambanya selalu berpaling hatinya dari semua perintahnya. Kita tidak selayaknya untuk sombong kepadanya karena jika Allah azza wa jalla menghendaki untuk menghancurkan dunia ini maka apa daya berhak untuk sombong itu hanya Allah saja. Tidak memohon dan tidak meminta pertolongan kepada Allah juga itu merupakan suatu kesombongan yang amat besar. Bisa saja karena segala bencana,segala wabah penyakit dan segala semakin banyaknya penderitaan yang dialami makhlukya di alam dunia karena akibat terlalu banyaknya kesyirikan,kesombongan,banyaknya kemaksiatan dan kedurhakaan kepadanya. Walaupun ada sebagian manusia yang menyembah kepadanya dalam melaksakan perintahnya akan tetapi hatinya tidak ikhlas dalam melaksanakannya, Hatinya penuh dengan kemunafikan,kesyirikan,kesombongan,ujub dan ingin dipuji. Dan Allah subhanahu wa ta'ala tidak menghendaki semua itu. Yang Allah inginkan adalah dalam menyembah kepadanya. Para hambanya itu tidak bercabang-cabang kemana - mana hatinya. Hanya Allah saja titik. tidak ada pertentangan dan tidak ada Allah dengan hati yang Ikhlas dan Rido. Allah tidak akan menurunkan siksaan wabah penyakit kepada suatu negeri apabila penduduknya banyak yang beriman kepada Allah dan Rasulnya. Turunnya siksaan wabah penyakit diseluruh penjuru negeri itu adalah merupakan suatu teguran kepada orang - orang yang tidak beriman kepadanya. Bahwa Allah itu maha kuasa atas segala untuk orang - orang yang beriman kepada Allah dan bentuk penderitaan,kesedihan dan kesusahan itu adalah salah satu bagian dari ujian dari Allah dan akan mendatangkan pahala jika kita ikhlas dan sabar dalam hanya bisa memohon dan meminta pertolongan dari Allah azza wa jalla. Karena kita yakin bahwa itu adalah bagian dari Takdirnya. Diterangkan dalam sebuah riwayat,dari Aisyah radhiyallahu anha, ia bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,tentang wabah penyakit yang tersebar diseluruh negeri,kemudian beliau memberitahu,bahwa wabah itu merupakan siksaan yang ditimpakan oleh Allah Ta'ala kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya,akan tetapi Allah Ta'ala menjadikannya sebagai rahmat bagi orang - orang yang beriman,maka seorang yang tetap tinggal pada suatu daerah yang kejangkitan wabah dan ia sabar serta hanya memohon kepada Allah kemudian sadar bahwa ia tidak akan tertimpa wabah kecuali Allah akan ia akan mendapat Pahala seperti Pahalanya orang yang mati syahid."Hadis Riwayat Imam Bukhari Kitab Riyadhus Shalihin halaman 61. Kita sebagai orang yang beriman tidak perlu waswas,tidak perlu panik,tidak perlu takut,tidak perlu bimbang,tidak perlu cemas,tidak perlu memborong makanan berlimpah -limpah,tidak perlu menimbun barang makanan diluar kewajaran,tidak perlu kesana kemari minta pertolongan hanya kepada Allah saja dengan penuh kesungguhan dan keyakinan. Ketauhilah bahwa wabah ini turun karena ada maksud Allah didalamnya. Allah yang menurunkannya pasti Allah juga yang menghentikanya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-An’am Ayat 17 وَإِن يَمْسَسْكَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُۥٓ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِن يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ "Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu." Maka hikmah dari semua ini adalah bahwa kita sebagai hamba Allah dan ciptaanya,sembahlah Allah dan taati semua perintahnya dan jauhi segala untuk banyak - banyak bertobat dan mulai membersihkan diri. Karena Allah sangat senang kepada hambanya yang pandai membersihkan diri. Jasmani bersih dan Ruhani ada manusia yang paling beruntung didunia ini selain dari pada yang ketika Allah mencabut ruh dari jasadnya sedangkan ia sedang berzikir hatinya kepada Allah yang maha Esa. Semoga Allah azza wa jalla selalu melindungi kita dari segala wabah, menyembuhkan kepada orang - orang yang sudah tertimpa wabah dan meningkatkan keimanan kita اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu"
AyatAl-Quran tentang meminta perlindungan dan pertolongan kepada Allah juga demikian melimpah. Dan hanya Allah saja yang dimintai pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." (Maryam) berkata, "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau adalah orang yang bertakwa." (18
loading...Dai yang juga Founder Daarut Tauhiid Bandung KH Abdullah Gymnastiar Aa Gym. Foto/Ist "Hasbunallah wa ni'mal wakil cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik tempat bersandar." QS Ali Imran [3] Ayat 173. Inilah doa yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim 'alaihissalam sesaat sebelum beliau dihempaskan ke dalam api. Seketika itu pula, atas izin Allah Ta'ala, kobaran api itu menjadi dingin bagi Ibrahim . Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman "Kami berfirman, Hai api menjadi dingin lah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim". QS Al-Anbiya, [21] Ayat 69. Baca Juga Dai yang juga Founder Daarut Tauhiid KH Abdullah Gymnastiar Aa Gym mengatakan dalam bukunya "Asmaul Husna" bahwa kisah ini memberikan pelajaran kepada kita untuk senantiasa meyakini sepenuh hati bahwa hanya Allah-lah tempat kita berlindung dan memohon pertolongan. Sebab, Dialah sebaik-baik tempat berlindung. Kisah ini juga mengajarkan bahwa hendaklah kita berpegang teguh hanya kepada-Nya secara total. "Kita berbuat kebaikan dengan niat lurus sebagai ibadah kepada-Nya. Kita pun meyakini bahwa hanya kepada-Nya kita memasrahkan hasil dari segala ikhtiar yang kita lakukan," kata Aa Gym . Saudaraku, seberat apapun peristiwa yang menimpa kita, apabila kita meyakini bahwa Allah adalah Al-Waliy; niscaya kita akan bisa menghadapinya dengan baik. Seandainya seluruh jin dan manusia bersekutu untuk mencelakai kita, apabila Allah tidak menghendaki dan memberi pelindungan, niscaya tidak akan terjadi apa-apa terhadap diri kita. Ingatlah selalu akan janji-Nya"Siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan, memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan, siapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluan nya." QS Ath-Thalaq [65] Ayat 2-3 Maka, janganlah pesimis saat ditimpa peristiwa yang menyulitkan atau menyakitkan. Sesungguhnya, rasa bingung, takut, menderita itu adalah karena ketidaktahuan kita tentang cara Allah memberikan jalan keluar bagi kita. Baca Juga Ketika kita ditimpa suatu kepelikan masalah keuangan, sesungguhnya Dia akan mendatang kan rezeki-Nya kepada kita dari jalan dan cara yang tidak kita sangka sebelumnya. Hal ini tentu saja akan terjadi apabila kita menjadi hamba yang bertakwa kepada-Nya, bersungguh-sungguh dalam berusaha dan memasrahkan hasil segala usaha kita hanya kepada-Nya. Hidup akan selalu dipenuhi suka dan duka, sedih dan gembira, begitu seterusnya silih berganti. Apa yang menjadi masalah bukanlah pergantian siklus tersebut, melainkan cara kita menghadapi atau menyikapinya. Jika kita bisa menyikapinya dengan baik, kehidupan ini akan menjadi kesempatan bagi kita untuk terus memperbaiki diri, menambah wawasan, menambah ilmu , menguatkan keimanan , dan menyongsong kehidupan abadi di akhirat yang dipenuhi kebahagiaan. "Dengan kata lain, segala persoalan hidup yang kita temui adalah kesempatan emas yang diberikan Allah Ta'ala untuk mengangkat kemuliaan, meninggikan derajat, dan membahagiakan kita," papar Aa Gym. Baca Juga Sumber Buku Asmaul Husna karya Aa Gym Jilid 2 rhs
9czQ. xeyd51rz63.pages.dev/308xeyd51rz63.pages.dev/160xeyd51rz63.pages.dev/349xeyd51rz63.pages.dev/314xeyd51rz63.pages.dev/238xeyd51rz63.pages.dev/158xeyd51rz63.pages.dev/346xeyd51rz63.pages.dev/172xeyd51rz63.pages.dev/41
berlindung hanya kepada allah